Terungkap sudah kasus yang awalnya disebut-sebut sebagai pembunuhan sadis terencana ternyata hanyalah aksi penjambretan yang menyebabkan korban meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan.
Namun yang masih menjadi pertanyaan mengapa Sisca bisa terseret jauh bahkan hingga jarak satu kilometer dari tempat kosnya hingga ke lokasi tergelatek di Jalan Cipedes Tengah, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung?
Ahri menjelaskan, saat cucunya S mengakui segala perbuatannya sempat menceritakan kronologi mengapa Sisca bisa sampai terseret.
Di saat korban dan pelaku berebut tas, tiba-tiba korban terjatuh dan kepalanya membentur motor. Tak hanya itu, rambut panjang korban pun terlilit gear motor hingga akhirnya terseret. “Jadi katanya pas ambil tas korban, korban jatuh. Nah, rambut panjang korban kelilit sama gear motor," ungkap Ahri yang juga ayah dari pelaku berinisial W.
Senada dengan Ahri, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Sutarno membenarkan pengakuan tersangka jika korban tidak sengaja diseret. “Jadi awalnya itu, kedua pelaku lewat depan kosan lalu melihat korban berhenti di depan mobil. Pelaku W langsung menhampiri korban dan langsung merebut tasnya,” terangnya.
Disaat itulah, korban terjatuh tepat di belakang motor pelaku dan rambutnya tersangkut di bagian gear motor. Sementara pelaku yang tancap gas, tak mengetahui jika korban yang rambutnya tersangkut ikut terseret.
Namun, pelaku pun akhirnya menyadari jika korban terseret saat berada di belokan yang berjarak 200 meter dari lokasi tergeletaknya korban. “Pas di belokan, S merasa motornya berat. Namun W yang dibonceng malah menyuruh S untuk terus memacu motornya,” bebernya.
Akhirnya, karena panik motor pun berhenti dan untuk memutus rambut korban, W yang telah membekali diri dengan golok langsung memotong rambut korban. Namun, saat memutus rambut tersebut diduga golok ‘nyasar’ hingga akhirnya terkena bagian kepala Sisca.
bandung.okezone.com