Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh American Heart Association,
patah hati merupakan salah satu sakit yang berbahaya dan dapat membuat
seseorang mati. Anda mungkin pernah mendengar kasus-kasus seperti istri
yang meninggal tak lama setelah suaminya meninggal. Atau ibu yang
tiba-tiba terserang penyakit jantung setelah kehilangan anaknya, padahal
sebelumnya keadaannya sehat-sehat saja. Tragis bukan?
Seperti
dikutip dari Shine, fenomena tersebut memang sangat mungkin terjadi.
Melalui studi-studi sebelumnya kesedihan yang mendalam atau rasa duka
dapat memicu serangan jantung pada seseorang.
Para dokter
di Beth Israel Deaconess Medical Center, Boston telah mencatat sebanyak
2.000 kasus serangan jantung pada pasien mereka selama lima tahun.
Ditengarai secara teliti pada masing-masing kasus, para pasien
sebenarnya memiliki catatan kesehatan yang cukup baik, hingga suatu
ketika sebuah kejadian yang membuat shock memancing serangan jantung.
Hal-hal
sedih yang mematahkan hati seperti berkabung, putus cinta, ditinggal
orang yang dicintai, memacu tekanan darah dan adrenalin secara tidak
stabil. Pada akhirnya stress menguasai tubuh tak terkendali, dan
mempengaruhi keadaan jantung secara total.
Siapa yang lebih beresiko, wanita atau pria?
Tentu
saja yang paling beresiko mengalami 'patah hati' ini adalah wanita.
Sebuah studi dirilis baru-baru ini, dan ditemukan bahwa wanita memiliki
resiko 7,5 kali lebih besar mengalami serangan jantung saat 'patah
hati'. Dan potensi ini meningkat menjadi 9,5 kali lebih besar pada
wanita yang usianya di bawah 55 tahun.
Sangat disarankan
oleh para dokter ahli agar tetap mengendalikan emosi dan tidak bersedih
berlebihan agar tubuh tak bereaksi negatif. Tak hanya dapat memicu
serangan jantung dan kematian, stress berlebihan yang disebabkan patah
hati juga memicu seorang wanita terserang kanker payudara.
vemale.com