Asyiknya menjadi anak kos adalah kita enggak perlu "terkekang" lagi dengan berbagai aturan seperti yang ditetapkan kedua orangtua di rumah. Kita kini bisa mengatur hidup dan menjalani waktu sesuai keinginan.
Tidak heran, sebagai mahasiswa rantau kita pun kerap lupa untuk
menelepon orangtua dan mengabari mereka keadaan kita. Terkadang
kesibukan di kampus dan luar kampus membuat kita tidak sempat menetapkan
jadwal mingguan untuk menelepon rumah.
Padahal, di rumah, kedua orangtua kita bertanya-tanya apa kabar kita.
Dan ketika kita akhirnya menelepon, mereka menuntut kita untuk lebih
sering menelepon dan memberi kabar. Mereka ingin tahu apa yang sedang
kita lakukan, sedang di mana, dan dengan siapa kita bergaul.
Tetapi, begitu kita bisa menelepon orangtua sekali dalam seminggu, bisa
jadi kita justru akan lebih sering menelepon mereka. Tanpa sadar, kita
pun menumbuhkan hubungan yang dewasa antara orangua dan anak. Nah,
College Cures, Minggu (23/12/2012), punya beberapa kiat untuk
mempertahankan hubungan harmonis dengan orangtua tanpa membuat kita
merasa mereka sedang meneliti hidup kita sedemikian rupa.
Izinkan orangtua bertanya kepada kita
Tidak apa-apa jika orangtua kita memiliki berbagai pertanyaan, itu
adalah hal yang wajar. Mereka hanya melakukan yang terbaik sebagai
orangtua, yakni memastikan bahwa kita aman. Dan ketika sesuatu terjadi
pada kita, tentu kita ingin orangtua yang pertama tahu, kan?
Izinkan orangtua untuk mengunjungi kita
Enggak ada yang salah dengan kunjungan orangtua, loh. Sekali lagi, ini
adalah cara mereka mengecek keadaan kita, terutama jika kita adalah
mahasiswa baru. Lain halnya jika mereka terlalu sering mengunjungi kita,
bisa jadi ini merupakan masalah. Pasalnya, kita kuliah bukan hanya
belajar secara akademik, tetapi juga untuk menjadi dewasa dan mandiri.
Telepon bekerja dua arah
Kita mungkin sering menelepon kedua orangtua, tetapi bisa jadi mereka
yang terlalu jarang menelepon kita. Jika situasi inilah yang terjadi,
kita bisa memberi tahu mereka. Bahkan, jika perlu, tetapkan jadwal
menelepon di antara kita dan orangtua.
Rencanakan perjalanan pulang
Sekali kita terlarut dalam gaya hidup anak kuliah, kita pun
mengembangkan sebuah kehidupan baru. Ketika hal itu terjadi, kita
ternyata makin jarang pulang dan mengunjungi orangtua.
Sangatlah perlu merencanakan perjalanan pulang secara berkala, misalnya ketika libur semester atau libur hari raya.