CEO Yahoo Marissa Mayer punya karier cemerlang yang bermula di Google, perusahaan raksasa yang ikut dibangunnya selama lebih dari satu dekade.
Mungkin tak banyak yang menyangka bahwa kiprah Mayer awalnya datang dari sebuah ketidaksengajaan.
Ceritanya, sebagaimana dikutip Business Insider dari buku Biografi Mayer yang ditulis oleh Nicholas Carlson, begitu lulus kuliah dan mendapat gelar master ilmu komputer dari Universitas Standford pada 1999, Mayer kebanjiran tawaran pekerjaan.
Sedang pusing-pusingnya memikirkan tawaran mana yang akan dipilih, masuklah e-mail dari Google yang juga berisi tawaran pekerjaan. Tak mau dibikin tambah bingung, Mayer hendak menghapus e-mail tersebut.
Namun, dia kemudian salah tekan. Alih-alih memencet tombol "delete", justru tombol "spacebar" yang tertekan sehingga e-mail pun terbuka.
Mayer lalu membaca e-mail dari Google dan teringat akan Eric Roberts, salah satu dosen di kampusnya yang dulu pernah diterangkan soal mesin rekomendasi buatan Mayer.
Roberts menyarankan Mayer untuk bertemu dua orang mahasiswa PhD yang sedang mengerjakan proyek serupa. Nama mereka, Sergey Brin dan Larry Page.
Mayer pun langsung menyadari bahwa dua mahasiswa yang pernah didengarnya dari Roberts itu tak lain adalah duet pendiri Google, perusahaan rintisan kecil yang mengirimkan tawaran kerja kepadanya ketika itu.
Dia lalu memutuskan bergabung, menjadi pegawai Google yang ke-20, sekaligus karyawan perempuan pertama di perusahaan tersebut.
Karier Mayer semakin menanjak seiring berkembangnya Google yang kini tumbuh menjadi raksasa internet dunia.
Tiga belas tahun berlalu. Pada 16 Juli 2012, ketika usianya 37 tahun, Mayer pindah ke Yahoo untuk memimpin perusahaan tersebut. Jabatan terakhirnya di Google adalah Wakil Presiden layanan Lokal, Maps, dan Lokasi.