Sungguh Tragiss! Seorang gadis memberikan pengakuan yang mengejutkan
dalam persidangan. Selama beberapa tahun, dia disekap oleh kedua
orangtuanya di ruang bawah tanah dan hanya makan sampah atau sisa
makanan yang ada di lantai. Pengakuan gadis berumur 15 tahun ini terekam
dalam sebuah video yang ditayangkan dalam persidangan di sebuah
pengadilan di Wisconsin, Amerika Serikat (AS).
Dalam persidangan ini, kedua orangtua gadis tersebut dijerat dakwaan penganiayaan terhadap anak, kelalaian terhadap anak, dan tindakan tidak bertanggung jawab yang membahayakan anak. Dalam video berdurasi 2 jam tersebut, gadis malang itu membeberkan apa yang dialaminya selama beberapa tahun terakhir di dalam ruang bawah tanah.
Ayah kandung dan ibu tirinya sengaja membiarkan gadis ini hidup di ruang bawah tanah tanpa makanan yang layak. Kepada penyidik, gadis ini mengakui dirinya selalu kelaparan dan terpaksa memakan sisa makanan yang dia temukan di lantai ataupun yang ada di tempat sampah. Dia juga mengakui bahwa dirinya dipaksa mandi di wastafel yang ada di ruang bawah tanah, kemudian juga tidur di dalam kotak kardus atau kontainer.
"Aku hanya punya itu. Aku bahkan tidak ingin kembali lagi ke sana," tutur gadis tersebut dengan suara serak sembari menangis Gadis ini mengatakan, dirinya beberapa kali berusaha melarikan diri dari rumahnya, namun selalu saja berhasil tertangkap oleh keluarganya. Dia pun dikembalikan ke ruang bawah tanah.
Hingga akhirnya, pada 6 Februari lalu, dia berhasil kabur dan akhirnya ditemukan oleh seorang pengemudi mobil yang kemudian menolongnya karena kasihan. Saat ditemukan, gadis ini mengenakan piyama usang dan bertelanjang kaki sembari menangis. Saat itu, berat gadis ini hanya 31 kg, sehingga si penolong menduganya masih berusia 8 tahun.
Video tersebut ditayangkan setelah mendapat persetujuan hakim yang memimpin persidangan, Hakim Amy Smith. Sebelumnya jaksa menolak untuk menayangkan video ini di pengadilan dengan alasan demi melindungi privasi sang gadis. Namun Hakim Smith memandang video ini sebagai salah satu bukti penting dan memutuskan menayangkannya di persidangan.
Dalam persidangan ini, kedua orangtua gadis tersebut dijerat dakwaan penganiayaan terhadap anak, kelalaian terhadap anak, dan tindakan tidak bertanggung jawab yang membahayakan anak. Dalam video berdurasi 2 jam tersebut, gadis malang itu membeberkan apa yang dialaminya selama beberapa tahun terakhir di dalam ruang bawah tanah.
Ayah kandung dan ibu tirinya sengaja membiarkan gadis ini hidup di ruang bawah tanah tanpa makanan yang layak. Kepada penyidik, gadis ini mengakui dirinya selalu kelaparan dan terpaksa memakan sisa makanan yang dia temukan di lantai ataupun yang ada di tempat sampah. Dia juga mengakui bahwa dirinya dipaksa mandi di wastafel yang ada di ruang bawah tanah, kemudian juga tidur di dalam kotak kardus atau kontainer.
"Aku hanya punya itu. Aku bahkan tidak ingin kembali lagi ke sana," tutur gadis tersebut dengan suara serak sembari menangis Gadis ini mengatakan, dirinya beberapa kali berusaha melarikan diri dari rumahnya, namun selalu saja berhasil tertangkap oleh keluarganya. Dia pun dikembalikan ke ruang bawah tanah.
Hingga akhirnya, pada 6 Februari lalu, dia berhasil kabur dan akhirnya ditemukan oleh seorang pengemudi mobil yang kemudian menolongnya karena kasihan. Saat ditemukan, gadis ini mengenakan piyama usang dan bertelanjang kaki sembari menangis. Saat itu, berat gadis ini hanya 31 kg, sehingga si penolong menduganya masih berusia 8 tahun.
Video tersebut ditayangkan setelah mendapat persetujuan hakim yang memimpin persidangan, Hakim Amy Smith. Sebelumnya jaksa menolak untuk menayangkan video ini di pengadilan dengan alasan demi melindungi privasi sang gadis. Namun Hakim Smith memandang video ini sebagai salah satu bukti penting dan memutuskan menayangkannya di persidangan.