Oops ! | Error 404
Home » , » Kisah Tukang Sampah Indonesia Ditayangkan di Televisi Inggris

Kisah Tukang Sampah Indonesia Ditayangkan di Televisi Inggris

04 May 2013


Video berjudul "Toughest Place to be a Bin Man" yang dibuat stasiun tv BBC London yang membandingkan tukang sampah di London dan Jakarta itu menarik perhatian masyarakat Indonesia di seantero wilayah.

Video yang mengisahkan tentang Imam, tukang sampah di Jakarta yang bekerja mengumpulkan sampah setiap hari dengan gerobaknya. Sementara di awal tayangan, tukang sampah dari Inggris, Wilbur Ramirez, menggunakan truk dan bekerja dengan dua rekannya.



Dalam tayangan tersebut, BBC London membandingkan bagaimana kerja tukang sampah yang dikenal dengan binman di Inggris dengan tukang sampah (pemulung) di Jakarta yang sangat jauh berbeda dilihat dari berbagai segi, bahkan kesehatan dan keselamatan.

Bahkan Wilbur Ramirez, ayah dua anak itu, pun hidup bersama Imam dan keluarganya di perkampungan miskin di tengah tengah kehidupan Kota Jakarta yang kaya dan sangat timpang antara yang kaya dan miskin.

Video untuk Toughest Place to be a Bin Man :


Wilbur Ramirez selama 10 hari mengikuti Imam bekerja mengumpulkan sampah di kota yang disebutkan sebagai kota yang padat penduduk dan sampah yang menjadi masalah besar. "Kamu bekerja dengan siapa saja," tanya London binman, Wilbur Ramirez, kepada Imam yang dijawab bahwa ia bekerja sendiri mengumpulkan sampah dari rumah ke rumah.
Melihat kehidupan Imam, ternyata Wilbur sering kali merasa terharu dan bahkan meneteskan air mata. Mana mungkin dengan gaji yang tidak seberapa Imam dapat hidup bersama anak dan istrinya meskipun mereka sama-sama bekerja sebagai tukang sampah selama lima tahun.



 
Dalam laporannya disebutkan, Wilbur pun ikut mengumpulkan sampah dan bahkan menjajal melakukannya seorang diri dari rumah ke rumah. "Sampah....," teriak ayah dua anak yang istrinya tidak merasa malu kalau suaminya menjadi tukang sampah itu.

Wilbur pun tidak dapat membendung air matanya ketika berkisah bagaimana kehidupan Imam dengan keluarganya yang tidak tersentuh oleh pelayanan kesehatan.

Ia tidak dapat membayangkan perjalanan kehidupan Imam dengan gaji yang tidak seberapa itu dan ketidakberdayaannya untuk mengubah keadaan. 

Komentar di DISQUS
0 Komentar di Blogger

0 komentar:

Post a Comment

no spam please :)

RSS Feednya CCJ Follow CCJ di Twitter ya Jadilah Fan CCJ di Facebook Follow Google+ nya CCJ Ikuti CCJ di Lintas.me WOW Back Artikel CCJ di Pulsk.com