Disaat seorang astronot berada di luar angkasa, ada beberapa fakta menarik yang dialami oleh tubuh mereka. Apa saja itu, berikut ulasan yang CCJ rangkum dalam Fakta Unik Tubuh Manusia Saat di Luar Angkasa
BeKiCot..!
Badan Menjadi Lebih Tinggi
Selama astronot menghabiskan waktunya
selama enam bulan di ISS, dilaporkan bahwa tubuh mereka menjadi lebih
tinggi hingga mencapai tiga persen dibandingkan sebelumnya. Sebab, tanpa
gravitasi, tulang belakang pada tubuh memiliki kesempatan untuk meluas.
Sehingga, tubuh akan meninggi sampai mereka kembali ke Bumi. Namun,
setelah beberapa bulan berada di Bumi maka tubuh akan kembali ke tinggi
semula karena adanya gravitasi planet.
Wajah Menjadi Bengkak dan Kaki Kurus
Ketika
berada di Bumi, distribusi cairan dalam tubuh manusia tidak merata
karena adanya gravitasi. Akan tetapi tubuh akan mendistribusikan cairan
secara merata ketika gravitasi tidak memainkan peran dalam sistem
biologis seseorang. Selama beberapa minggu pertama di luar angkasa,
kebanyakan astronot akan memiliki kepala yang terasa lebih besar dan
kaki yang kurus. Setelah berapa lama kemudian, tubuh akan menyesuaikan
pendistribusian cairan, sehingga tubuh astronot kembali normal.
Sulit Penyesuaian Gravitasi Saat Kembali ke Bumi
Setelah
kembali ke Bumi dari bertugas di ISS, banyak astronot yang melaporkan
mengalami kesulitan penyesuaian dengan gravitasi. Tidak jarang, mereka
akan menjatuhkan barang karena lupa dengan adanya gravitasi di Bumi.
Setelah enam bulan bertugas dalam ruang gravitasi nol, tentu membutuhkan
waktu bagi mereka untuk kembali menyesuaikan diri dengan kehidupan di
Bumi.
Massa Otot Berkurang
Di luar angkasa, otot menjadi
kurang diperlukan untuk mendukung gerak tubuh. Berbeda dengan di Bumi,
di mana massa otot sangat diperlukan untuk menahan serta menggerakkan
tubuh. Para astronot yang akan kembali ke Bumi harus latihan selama dua
jam sehari di ISS untuk mempertahankan jumlah massa ototnya yang mereka
butuhkan.
Kepadatan Tulang Berkurang
Latihan yang rutin
selama di ISS akan membantu mencegah hilangnya kepadatan tulang pada
astronot. Sebab, mereka bisa kehilangan kepadatan tulang hingga satu
persen jika tidak cukup latihan atau olahraga. Oleh sebab itu,
disediakan dua treadmill dan dua sepeda stasioner di papan stasiun luar
agkasa untuk membantu mereka menjaga kebugaran tubuh selama mengorbit.
Sulit Tidur
Banyak
astronot yang melaporkan setiap mencoba memejamkan matanya untuk tidur
di luar angkasa, mereka seperti melihat kilatan cahaya yang bergerak
dengan cepat (zap). Sehingga, mereka menjadi sulit untuk tidur. Sinar
tersebut merupakan sinar dari kosmik (partikel energi tinggi di luar
angkasa yang terlihat dari ISS). Para astronot menggambarkan ketika
mencoba memejamkan mata seperti ada "kembang api" atau "garis-garis"
yang mereka lihat. Meskipun radiasi sinar kosmik melintas dengan cepat,
partikel tersebut tidak terlalu banyak menimbulkan banyak risiko selama
astronot menghabiskan waktu.